Warga yang selamat berlari dari lokasi bom mobil di depan Kedutaan Besar India di Kabul, Afghanistan, Senin (8/7). Bom yang menewaskan puluhan orang itu juga menghancurkan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia yang bertetangga dengan kedubes India.
[TOYAKO] Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk keras serangan bom bunuh diri ke Kedutaan Besar (Kedubes) India di Kabul, yang menewaskan 41 orang, dan sekitar 150 orang lainnya terluka. Lima di antara korban tewas adalah petugas keamanan di Kedubes Indonesia yang berada tepat di sebelah Kedubes India.
Selain lima warga negara Afghanistan yang bekerja sebagai petugas keamanan, serangan bom bunuh diri itu juga melukai dua diplomat Indonesia, Kepala Operasional Perwakilan Ahimsa Sukartono, dan Sekretaris II Abdul Mufti. Juru Bicara Menteri Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, menyebutkan Kedubes Indonesia dalam kondisi rusak berat.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, menyampaikan belasungkawa bagi keluarga para petugas keamanan yang tewas dalam serangan Bom terparah di Kabul sejak 2001 itu. Otoritas Afghanistan mengatakan para korban yang tewas di Kedubes India, sebagian besar adalah warga sipil yang tengah mengajukan permohonan visa.
Sekjen PBB yang tengah menghadiri pertemuan negara-negara maju (G-8), di Toyako, Jepang, menyebut tidak ada agenda politik atau dalih apapun yang bisa membenarkan serangan bom itu. Dia menyerukan agar yang bertanggung jawab atas serangan bom itu diadili.
Pelaku bom bunuh diri meledakkan sebuah mobil penuh berisi bom, mengakibatkan ledakan besar yang mengakibatkan kerusakan parah gedung-gedung di sekitar Kedubes India. Mayat salah satu diplomat India yang tewas, bahkan terlempar hingga atap kedutaan, dan baru ditemukan satu jam setelah kejadian.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu. Militan Taliban yang banyak melakukan aksi bom bunuh diri membantah terlibat dalam serangan ke Kedubes India. "Kami tidak melakukannya," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahed.
Taliban kerap membantah terlibat dalam serangan, yang berakibat pada banyaknya warga sipil yang tewas. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Zemarai Bashary, menolak berkomentar mengenai dugaan adanya keterlibatan badan intelijen Pakistan yang mendukung Taliban.
Sementara itu, Bangladesh mengutuk keras serangan ke Kedubes India itu. Menteri Luar Negeri Bangladesh Iftekhar Ahmed Chowdhury, yang tengah berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara-negara berkembang yang tergabung dalam Kelompok Delapan (Developing Eight/ D-8), menyampaikan ucapan belasungkawa kepada mitranya baik India maupun Afghanistan
Sumber : Suara Pembaruan/VM